[DNS] Memahami DNS dan DNS Server

November 25, 2018

Halo.. dalam kesempatan kali ini kita akan membahas tentang apa itu DNS, DNS Server, Struktur, Sejarahnya, Macam-macam DNS Record, Jenis-jenis Server DNS, Cara kerjanya, Kerugian Serta Kekurangan dan kelebihanya. Penasaran ? Yuk disimak.


Sejarah DNS (Domain Name System)

Sebelum DNS digunakan, jaringan komputer menggunakan file "host".txt yang berisi informasi dari nama komputer dan IP Address. Di Internet, file ini dikelola secara terpusat dan disetiap lokasi harus menambahkan versi terbaru dari file "host" tersebut. Bisa dibayangkan betapa repotnya jika ada penambahan 1 komputer di jaringan karena harus menambahkan versi terbaru file ini ke setiap lokasi host komputer.

Semakin meluasnya jaringan internet, hal itu tentu semakin merepotkan. Dan pada akhirnya pada tahun 1983 dibuatkanlah sebuah solusi oleh Paul Mockapetris yang menemukan sistem DNS, dimana DNS ini didesain untuk menggantikan fungsi file "host", dengan kelebihan unlimited database size, dan performa yang lebih baik.


Mengenal DNS dan DNS Server

Pertama, apakah kalian Mengenal apa itu DNS? DNS merupakan singkatan dari Domain Name System, pengertianya DNS merupakan sebuah sistem jaringan yang mampu menerjemahkan alamat domain/host (contohnya : contoh.com) menjadi Alamat IP (contohnya : 134.41.121.145) atau sebaliknya, Alamat IP diterjemahkan menjadi alamat domain/host.

Lalu, apa yang dimaksud dengan DNS Server? DNS Server bisa diartikan sebagai Server/Peladen yang berfungsi sebagai sebuah Database yang isinya daftar alamat IP dan domain/host untuk dibagikan kepada klien server DNS tersebut.

Ribetnya, DNS server adalah suatu komputer yang menjalankan program DNS server, seperti DNS server services atau Berkeley Internet Name Domain (BIND). DNS server mengandung informasi database DNS tentang bagian dari stuktur tree dari domain DNS dan permintaan resolusi nama yang diminta oleh client DNS.


Jenis-jenis DNS Server

DNS Server juga mempunyai beberapa jenis, diantara lain sebagai :
  • Primary (master), 
  • Sesuai dengan namanya, primary atau master adalah pemegang daftar lengkap dari sebuah domain yang dikelolanya. Server ini memegang otoritas penuh atas domainnya. Misalkan server "pr.contoh.com" memegang otoritas penuh atas domain "*.contoh.com".
    Otoritas penuh di sini berarti server ini yang bertanggung jawab untuk ditanyai nama-nama host berdomain "*.contoh.com" dan beberapa sub-domain dibawahnya. Selain itu hanya server ini yang dapat membuat sub-domain di bawah "contoh.com".
  • Secondary (slave),
  • Server ini adalah backup dari primary server. Sama seperti primary, secondary juga memuat daftar lengkap sebuah domain. Hubungan antara primay dan secondary ini kurang lebih seperti mirror. Mudahnya, Server Scecondary ini merupakan sebuah tiruan/copy-an dari Server Primary. 
    Bila ada perubahan di primary server, secondary terus mengikutinya secara periodik. Oleh karena itu, secondary memerlukan izin dari primary untuk melakukan sinkronisasi ini. Sinkronisasi ini lazimnya disebut sebagai Transfer Zone atau zona transfer. Secondary diperlukan sebagai backup bila Primary crash/shutdown atau sibuk dan untuk mempermudah pendelegasian.
    Dengan kata lain, DNS slave juga berfungsinya untuk membackup data DNS master, sehingga saat DNS master down maka DNS slave dapat mengantinya. Pada DNS Secondary (slave), konfigurasi database akan secara otomatis di transfer dari Server Primary (master) ke Server Secondary.
  • Cache
  • Jenis ini tidak mempunyai data nama-nama host dari domain tertentu. Ia hanya mencari jawaban dari beberapa DNS server terdekat. Setelah jawaban didapatkan, datanya disimpan dalam cache untuk keperluan mendatang. DNS server cache merupakan yang paling mudah untuk dikonfigurasi.


Cara Kerja DNS (Domain Name System)

Sebelum memahami Cara kerja DNS, ada baiknya anda mengetahui apa itu DNS Resolver, Recrusvie DNS Server, Authorative DNS Server. Berikut ini dia penjelasanya :
  • DNS resolver
  • adalah klien yang merupakan komputer pengguna, pihak yang membuat permintaan DNS dari suatu program aplikasi.
  • Recursive DNS server
  • adalah pihak yang melakukan pencarian melalui DNS berdasarkan permintaan resolver, kemudian memberikan jawaban pada resolver tersebut.
  • Authoritative DNS server
  • pihak yang memberikan respon setelah recursive melakukan pencarian. Respon dapat berupa sebuah jawaban maupun delegasi ke DNS server lainnya Cara kerja dari DNS ini cukup simpel dimana fungsi DNS ini adalah sebagai media yang disetting untuk melakukan seuatu terjemahan pada nama komputer menjadi suatu IP address (memetakan). Client DNS bisa disebut juga dengan istilah resolvers dan sebuah DNS server dapat diartikan sebagai name servers.

Client atau Resolver dapat melakukan sebuah permintaan pada name server berupa queries, dimana pada masalah tersebut Name server akan melakukan sebuah proses dengan cara melakukan cek pada database lokal sebuah DNS, dan menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan suatu pesan failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan pada database tersebut.

Proses tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP address.


Cara Kerja DNS


(Ilustrasi Gambar mengenai Cara Kerja DNS)

Dari ilustrasi gambar di atas, bisa ditarik beberapa kesimpulan bahwa cara kerja DNS dapat di lihat dari beberapa pint dibawah ini :
  • DNS resolver melakukan pencarian alamat host pada file "host". Jika alamat host yang dicari sudah ditemukan dan diberikan, maka proses selesai.
  • DNS resolver melakukan pencarian pada data cache yang sudah dibuat oleh resolver untuk menyimpan hasil permintaan sebelumnya. Bila ada, kemudian disimpan dalam data cache lalu hasilnya diberikan dan selesai.
  • DNS resolver melakukan pencarian pada alamat server DNS pertama yang telah ditentukan oleh pengguna.
  • Server DNS ditugaskan untuk mencari nama domain pada cache-nya.
  • Apabila nama domain yang dicari oleh server DNS tidak ditemukan, maka pencarian dilakukan dengan melihat file database (zones) yang dimiliki oleh server.
  • Apabila masih tidak ditemukan, pencarian dilakukan dengan menghubungi server DNS lain yang masih terkait dengan server yang dimaksud. Jika sudah ditemukan kemudian disimpan dalam cache lalu hasilnya diberikan ke client (melalui web browser).


Struktur Pembentuk DNS (Domain Name System)

DNS atau Domain Name System juga mempunyai sebuah struktur, Apa saja struktur DNS tersebut. Berikut ini adalah daftar struktur di dalam DNS :

1. Root-Level Domain
Root Level Domain merupakan sebuah puncak hirarki yang diekspresikan berdasarkan periode, yang mempunyai ciri khas penambahan titik di belakan domain, misalnya www.contoh.com (tanda titik (.) di belakang .com merupakan root level domain).

2. Top-Level Domain 
Top Level Domain merupakan suatu kata yang posisinya berada paling kanan dari suatu domain, atau jika dibaca berada paling belakang setelah kata yang dijadikan acuan.

Contoh kecilnya ftp.contoh.com, maka top level domainnya adalah “.com”. Top level domain dapat berisi second-level domain dan juga host. Secara umum, top level domain dibagi lagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
  • GLTD (Generic Top Level Domain), GLTD merupakan suatu TLD (Top Level Domain) yang bersifat general, misalnya seperti dibawah ini:
  • - .com (untuk tujuan komersial), - .edu (untuk institusi pendidikan), - .gov (untuk instansi pemerintahan), - .org (untuk organisasi non-profit), - .net (untuk organisasi jaringan).
  • CCLTD (Country Code Top Level Domain), CCLTD merupakan suatu TLD yang didasarkan pada kode negara, misalnya .id (untuk Indonesia), .us (Untuk Amerika Serikat), .my (Untuk Malaysia), .sg (untuk singapura) dan sebagainya.

3. Second-Level Domain
Second Level Domain ini dapat berisikan host dan domain lain. Misalnya saja, pada domain contoh.com, maka second level domainnya adalah “contoh” dari TLD .com.

4. Third-Level Domain 
Third Level Domain adalah suatu kata yang letaknya di sebelah kiri second level domain dan dibatasi dengan titik. Misalnya saja, untuk domain us.domainku.com, maka “us” merupakan bagian third-level domain-nya.

5. Host Name 
Host Name merupakan sebuah kata yang terletak di paling depan pada sebuah domain, misal untuk mls.contoh.id, maka "mls" adalah nama hostnya. Jika sebuah domain menggunakan host name, maka akan tercipta FQDN (Fully Qualified Domain Name) untuk setiap komputer.

Maka dengan demikian, keberadaan DNS akan terdistribusi di seluruh dunia, dengan tiap organisasi memiliki tanggung jawab terhadap database yang berisikan info mengenai jaringannya masing-masing.


Jenis-jenis DNS Server Records

Beberapa kelompok penting dari data yang disimpan di dalam DNS adalah sebagai berikut:
  • A record atau catatan alamat IPv4. Berfungsi untuk memetakan sebuah nama host ke alamat IP 32-bit.
  • AAAA record atau catatan alamat IPv6. Berfungsi untuk memetakan sebuah nama host ke alamat IP 128-bit.
  • Alias (CNAME) record atau catatan nama kanonik Berfungsi untuk membuat alias untuk nama domain. Domain yang di-alias-kan memiliki seluruh subdomain dan rekod DNS seperti aslinya. 
  • MX record atau catatan pertukaran surat. Berfungsi untuk memetakan sebuah nama domain ke dalam daftar mail exchange server untuk domain tersebut. 
  • Pointer (PTR) record atau catatan penunjuk. Berfungsi untuk memetakan sebuah nama host ke nama kanonik untuk host tersebut. Pembuatan catatan PTR untuk sebuah nama host di dalam domain in-addr.arpa yang mewakili sebuah alamat IP menerapkan pencarian balik DNS atau rDNS (reverse DNS lookup) untuk alamat tersebut. Contohnya domain bks.contoh.net memiliki alamat IP 192.168.1.11, tetapi sebuah rekod PTR (Pointer record) memetakan 11.1.168.192.in-addr.arpa ke nama kanoniknya. 
  • NS record atau catatan server nama. Berfungsi untuk memetakan sebuah nama domain ke dalam satu daftar dari server DNS untuk domain tersebut. Pewakilan bergantung kepada NS record. 
  • SOA record atau catatan otoritas awal (Start of Authority). SOA mengacu pada server DNS yang mengediakan otorisasi informasi tentang sebuah domain Internet. 
  • Service Location (SRV) record atau catatan SRV. SRV Record merupakan pencatatan lokasi secara umum. 
  • TXT record atau catatan TXT. TXT Record mengijinkan administrator untuk memasukan data acak ke dalam catatan DNS; catatan ini juga digunakan di spesifikasi Sender Policy Framework atau lebih dikenal dengan SPF Records.


Kerugian memakai DNS

Seperti yang orang bilang, "tidak ada sistem yang benar-benar aman". Begitu juga dengan DNS. DNS ini memiliki beberapa kekurangan yang diantara lain :
  • Cache Poisoning, atau bisa disebut DNS Spoofing, adalah teknik yang digunakan oleh cracker, di mana mereka akan mengubah isi data cache di server DNS lalu merender alamat IP yang salah kepada DNS Resolver, Ini juga bisa dijadikan untuk mengalihkan pengguna ke perangkat attacker menggunakan teknik Phising. Hal ini bisa diatasi dengan menggunakan konfigurasi DNSSEC pada Forward maupun Reverse Lookup.
  • Phishing, adalah suatu metode untuk menipu para pengguna untuk mencuri ID maupun Password melalui form login pada suatu situs palsu yang menyerupai situs aslinya. Contohnya pembuat phising membuat form login palsu pada alamat web faceb00k(dot)com yang menyerupai website aslinya yakni facebook(dot)com. Hal ini bertujuan agar pengguna facebook asli memasukan data login mereka ke website facebook palsu tersebut. Berbahaya sekali ya sob!


Keunggulan dan Kekurangan DNS

DNS memiliki beberapa keunggulan, diantaranya :
  • Mudah, karena user/klien tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP Address sebuah komputer cukup host name saja dan juga user/klien hanya menggunakan satu nama untuk mencari nama domain baik di internet maupun intranet, meskipun ada banyak mirror server yang digunakan. 
  • Konsisten, IP Address sebuah komputer bisa saja berubah, tapi host name tidak harus berubah. 

DNS juga mempunyai kekurangan, diantaranya :
  • DNS tidak mudah untuk diimplementasikan. 
  • User tidak dapat menggunakan banyak nama untuk mencari nama domain baik di internet maupun intranet. 
  • Tidak bisa membuat banyak nama domain. 


Referensi :
http://cacingtekno.blogspot.com/2016/12/pengertian-fungsi-jenis-dari-dns.html 
https://jaringan-komputer.cv-sysneta.com/dns-server/ 
https://gemaroprek.com/mengenal-jenis-jenis-dns-server/ 
http://rainbow-brothers.blogspot.com/2014/01/pengertian-keunggulan-kekurangan-dns.html 
https://www.komputerdia.com/2016/12/pengertian.dns.sejarah.dns.dan.struktur.dns.html


Sekian dari pembahasan mengenai DNS dan DNS Server yang dapat saya sampaikan, untuk kurang-lebihnya saya mohon maaf. Terima Kasih telah mengunjungi dan mempercayai Blog ini.

Related Posts

0 komentar

Berkomentarlah sesuai dengan topik yang sedang dibahas. Komentar yang berisi Link aktif akan di hapus oleh Admin. Terima Kasih.

    # Back to Top