Catatan Hari-17 PKL

December 27, 2018

Halo, kembali lagi dengan saya, Dean Rayhan yang akan membagikan jurnal yang berisi pengalaman PKL di PT. Excellent Infotama Kreasindo. Kali ini saya akan membagikan ke-17 hari nya saya PKL di sini. Oke, langsung di simak saja..


Kamis, 27 Desember 2018. Cuaca cerah sepanjang hari, dimulai dari terbit nya matahari sampai tenggelam nya. Pagi hari ini saya mengalami macet, macet ini sudah merupakan hal yang sudah biasa di lalu lintas Bekasi. Karena macet, akhirnya saya sampai di kantor pada jam 7.50, yang seharusnya sudah sampai di jam 7.30. Menyalahkan lalu lintas itu tidak ada gunanya, yang salah saya sendiri, berangkat nya kesiangan, ini gara-gara bangun nya kesiangan.. Aduh...

Setelah sampai di kantor Excellent, saya mengecek toko online excellent, toko ini biasanya digunakan untuk menjual buku. Setelah mengecek toko,  kemudian saya melanjutkan tugas kemarin yang belum selesai (Tugas Load Balancing NextCloud). Target nya hari ini harus sudah selesai dan besok sudah jadi Artikel tutorial nya. Pertama, saya membaca Artikel tentang Load Balancing, ini dimaksudkan agar mengerti lebih tentang konfigurasi dan cara kerja Load Balancing. Sembari membaca artikelnya, saya juga mengobrol sedikit dengan kak Alifa. Obrolan nya tentang pengalaman PKL kak Alifa di PT. Excellent Infotama Kreasindo. Juga tentang rencana apa yang saya akan pelajari saat PKL disini. Dalam obrolan tersebut saya menyadari, Cara belajar yang saya gunakan selama ini ada yang salah, saya tidak membuat target kapan tugas harus selesai dan tidak membuat SOP untuk tugas yang diberikan.

Setelah mengobrol dengan kak Alifa, kemudian saya mendapatkan ada tugas membungkus pesanan buku. Lanjut dari membungkus pesanan buku, saya mendapatkan informasi kalau pesanan buku yang kemarin ada yang salah kirim. Setelah mendengar hal tersebut dan saya verifikasi sendiri, langsung ada semacam ketakutan di dalam hati. Secara singkat, salahnya ada di saya, saya tidak memerhatikan kalau ada 4 Jenis buku yang cover nya hampir sama (karena waktu itu ada 1 kiriman buku), Buku yang dikirim malahan buku Zimbra Fundamental yang versi mini, yang seharusnya dikirim Buku Mastering Zimbra versi mini. Dari kesalahan ini saya dapat belajar agar lebih untuk memerhatikan keadaan sekitar dan mengecek setidaknya 2 kali untuk konfirmasi. Akhir dari kesalahan ini adalah kak Alifa harus menanggung apa yang sudah saya lakukan.

Setelah itu, saya kembali dengan tugas Load Balancing. Pada hari ini saya juga banyak mengkonfigurasi ini dan itu di server ubuntu yang digunakan untuk Load Balancing dan Nextcloud. Hal ini saya lakukan setelah melihat contoh konfigurasi Load Balancing menggunakan HAProxy di Internet. Banyak mengkonfigurasi ini dan itu, saya masih kepikiran dengan masalah penting load balancing Nextcloud ini. Masalah nya ada di tempat penyimpanan untuk klien Nextcloud nantinya. Siangnya, sambil membaca tutorial konfigurasi Load Balancing menggunakan HAProxy, saya baru tau kalau masalah penyimpanan bisa teratasi dengan menggunakan Software GlusterFS. Sebelumnya saya kepikiran untuk menggunakan RSync, namun karena konfigurasi nya yang rumit, saya beralih menggunakan si GlusterFS ini.

Setelah tahu kalau bisa menggunakan software GlusterFS, saya kepikiran langsung mencoba nya sendiri di kedua server ubuntu yang terpasang Nextcloud. Waktu sudah masuk jam istirahat. Pada saat percobaan mengkonfigurasi GlusterFS, ternyata sangat mudah, kita hanya perlu menambahkan sedikit konfigurasi pada sistem dan GlusterFS pun sudah bisa berjalan dengan baik dan yang penting sesuai dengan yang diharapkan. Setelah mengkonfigurasi GlusterFS di server Nextcloud, langkah selanjunya adalah mengatasi masalah tidak bisa remote database dari server selain localhost yang terinstall MariaDB itu sendiri (Error : Connection Refused). Masalah yang terjadi pertama ada pada MariaDB hanya listening di address nya sendiri, yakni localhost, setelah di ubah listening address nya ke semua adresss (0.0.0.0), masalah baru muncul lagi. Masalah nya masih Connection Refused. Setelah mencari jawaban nya di Internet, masalah akhirnya bisa diatasi. Masalah utama nya karena user pemilik database nextcloud tidak mempunyai akses di alamat sever yang meremote.

Setelah menyelesaikan masalah Penyimpanan dan Database, akhirnya yang ditunggu-tunggu sudah bisa, yakni Server Nextcloud sudah menjadi High Availabilty dengan menggunakan HAProxy sebagai Load Balancer. Selesai dengan tugas ini, selanjutnya saya bisa agak bernafas lega. Selanjutnya saya ada permintaan bantuan dari kak Alifa, kali ini saya harus membantu nya mendata Inventaris Excellent, hitung-hitung saya juga merasa bersalah karena membuat nya kena pelanggaran dari pak bos gara-gara masalah salah kiriman buku, jadi saya berpikir harus membantu nya dengan maksud bisa membalas kesalahan yang saya buat..

Setelah membantu kak Alifa, kemudian saya juga membantu kak Rahmi dengan mengirim beberapa dokumen ke JNE. Setelah membantu kak Rahmi, kemudain saya mengetes performa dari Nextcloud setelah di Load Balancing. Setelah di tes, ternyata proses Upload dari klien ke Server berjalan sangat lambat bahkan gagal, hal ini hanya pada file yang berukuran lebih dari 10MiB. Inti dari masalah upload yang berjalan lambat ini saya rasa ada pada file konfigurasi NGINX yang digunakan. Setelah saya ingat, kemarin pada saat mencoba upload ke nextcloud yang tanpa load balancing juga mengalami masalah yang sama, yakni proses upload yang lambat. Berhubung waktu sudah gelap, saya pikirkan pemecahan masalah upload yang lambat ini esok hari. Lalu saya membuat Laporan Pengiriman Invoice dan Laporan Pengiriman Buku untuk hari ini dan yang kemarin, seperti biasanya.




Sekian dari yang dapat saya sampaikan, terima kasih telah menyimak tulisan ini. Sampai jumpa!

Related Posts

0 komentar

Berkomentarlah sesuai dengan topik yang sedang dibahas. Komentar yang berisi Link aktif akan di hapus oleh Admin. Terima Kasih.

    # Back to Top